Hartanto, Michelle (2021) Representasi Sosial Cyberbullying Dalam Film “Cyberbully” Karya Tenna Booth / Michelle Hartanto / 68170372 / Pembimbing: Deavvy M.R.Y Johassan. Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Jakarta.
Text (HALAMAN JUDUL)
awal.pdf - Published Version Download (672kB) |
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
bab 1.pdf - Published Version Download (443kB) |
|
Text (BAB II KAJIAN PUSTAKA)
bab 2.pdf - Published Version Download (550kB) |
|
Text (BAB III METODE PENELITIAN)
bab 3.pdf - Published Version Download (460kB) |
|
Text (BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN)
bab 4.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text (BAB V SIMPULAN DAN SARAN)
bab 5.pdf - Published Version Download (457kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
daftar pustaka.pdf - Published Version Download (372kB) |
|
Text (PERNYATAAN ORIGINALITAS)
original.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (808kB) |
|
Text (RESUME)
resume.pdf - Published Version Download (986kB) |
Abstract
Cyberbullying merupakan bentuk intimidasi atau pelecehan melalui perangkat digital. Cyberbullying dapat terjadi melalui media sosial, forum, dan game online di mana orang dapat melihat dan berpartisipasi. Perilaku cyberbullying dapat mencangkup mengirim, memposting, atau berbagi konten negatif, berbahaya, palsu, atau jahat tentang orang lain. Kasus bullying melalui media sosial menjadi permasalahan yang sulit dikendalikan oleh orang tua maupun guru. Cyberbullying yang berkepanjangan bisa mematikan rasa percaya diri seseorang. Membuat dirinya menjadi murung, khawatir, cemas dan selalu merasa bersalah atau gagal karena tidak mampu mengatasi gangguan yang menimpanya. Bahkan ada juga yang berfikir untuk mengakhiri hidupnya. Korban cyberbullying akan mengalami stress yang bisa memicunya untuk melakukan tindakan-tindakan rawan. Proses komunikasi sangat berperan penuh terhadap manusia, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi berasal dari gagasan atau pemikiran yang berasal dari pemikiran seseorang.Melalui penelitian ini, peneliti berusaha untuk mengungkapkan representasi sosial cyberbullying yang ada pada film Cyberbully. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori representasi sosial dan konsep dari film sebagai Komunikasi Massa. Komunikasi massa merupakan suatu proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan adanya tujuan komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah jenis komunikasi yang ditunjukan kepada sejumlah khalayak besar ataupun banyak yang tersebar, heterogen dari anonim melewati media cetak atau media elektronik, sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Sebagai media komunikasi, media massa tetap harus menjalankan fungsi umumnya seperti to inform, to educate, to entertain and to influence. Hasil penelitian menyatakan bahwa penggambaran representasi sosial ada pada saat Lindsay dan teman-temannya membully Taylor secara verbal dengan menggunakan kata-kata yang tidak pantas. Pada elemen keyakinan pada saat Taylor yakin dan percaya bahwa ia memang mendapatkan tindakan cyberbullying dan pada elemen sikap akibat tindakan cyberbullying yang ia alami ia merasa depresi dan berfikiran untuk mengakhiri hidupnya.
Item Type: | Other |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Cyberbullying; Representasi Sosial; Komunikasi Massa; Media Massa; Film; Cyberbully |
Subjects: | H Social Sciences > HE Communications Science > Broadcasting H Social Sciences > HE Communications Science > Mass Media H Social Sciences > HE Communications Science > Multimedia Production H Social Sciences > HE Communications Science > Social Interaction |
Depositing User: | bambang bonk jatmiko |
Date Deposited: | 13 Sep 2022 02:41 |
Last Modified: | 13 Sep 2022 02:41 |
URI: | http://eprints.kwikkiangie.ac.id/id/eprint/3386 |
Actions (login required)
View Item |