Sanjaya, Wilxen (2024) Analisa Perbandingan Indikasi Kecurangan Laporan Keuangan dengan Menggunakan Fraud Hexagon Theory pada Perusahaan Sub-Sektor Games di Jepang dan Tiongkok periode 2020-2022 / Wilxen Sanjaya / 38200211 / Pembimbing: Rizka Indri Arfianti. Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Jakarta.
![]() |
Text
HALAMAN JUDUL.pdf - Published Version Download (719kB) |
![]() |
Text
Bab I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (720kB) |
![]() |
Text
BAB II KAJIAN PUSTAKA.pdf - Published Version Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB III METODE PENELITIAN.pdf - Published Version Download (721kB) |
![]() |
Text
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN (CLOSED).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (747kB) |
![]() |
Text
BAB V SIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version Download (413kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (542kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf - Published Version Download (843kB) |
![]() |
Text
PERNYATAAN ORIGINALITAS.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (584kB) |
![]() |
Text
RESUME.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Perusahaan sektor teknologi pada era globalisasi memiliki potensi besar untuk bertumbuh dan bersaing di pasar internasional. Salah satu sub-sektor perusahaan teknologi adalah perusahaan sub-sektor games yang berfokus dalam games digital. Perusahaan sub-sektor games dapat dikatakan merupakan perusahaan yang memiliki potensi besar. Hal tersebut terjadi karena pada jaman sekarang generasi muda lebih cenderung suka bermain game digital sehingga pendapatan yang diterima oleh perusahaan tersebut akan meningkat drastic jika player merupakan seorang pay to win. Akan tetapi meskipun memiliki potensi tidak bisa dikatakan jika perusahaan tersebut bebas dari kesalahan penyajian laporan keuangan. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk meneliti apakah adanya perbedaan indikasi kecurangan dalam penyajian laporan keuangan pada perusahaan sub-sektor games di Jepang dan Tiongkok menggunakan fraud hexagon model. Untuk mendeteksi kesalahan penyajian laporan keuangan yang lebih berfokus pada fraud ditemukan model pengukuran bernama fraud triangle theory. Namun seiring berkembangya jaman diperlukan unsur baru karena tindakan fraud mulai bervariasi. Setelah mengalami beberapa pengembangan dari diamond dan pentagon, model fraud terbaru adalah fraud hexagon yang digunakan dalam penelitian ini. Fraud Hexagon terdiri atas komponen pressure, opportunity, rationalization, capability, ego, dan collusions Penelitian ini meneliti perusahaan yang bergerak disub-sektor games yang berada di Jepang dan Tiongkok. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan teknik purposive sampling dengan periode 2020-2022. Dalam penelitian yang dilakukan untuk mengetahui adanya indikasi kecurangan laporan keuangan menggunakan teknik penelitian multiple linear regression analysis. Berdasarkan kriteria dan syarat yang ditetapkan oleh peneliti diperoleh sebanyak 13 perusahaan dengan total 39 sampel untuk masing-masing negara. Pengujian yang dilakukan dengan menggunakan uji F memperoleh hasil jika sampel Jepang dan Tiongkok secara bersama-sama memiliki pengaruh yang simultan terhadap indikasi kecurangan laporan keuangan. Secara individual variabel rasionalisasi di Jepang memperoleh nilai sig <0,05 dan koefisien positif maka hipotesis diterima. Jumlah foto CEO pada laporan keuangan dan collusions di Tiongkok memperoleh nilai sig <0,05 yang dimana masing-masing variabel tersebut memiliki nilai koefisien positif sehingga hipotesis diterima. Kesimpulan dari penelitian ini adalah untuk sampel Jepang, rationalisasi berpengaruh positif terhadap indikasi kecurangan laporan keuangan. Financial stability dan nature of industry tidak cukup bukti berpengaruh positif terhadap indikasi kecurangan laporan keuangan. Sedangkan CEO’s Education, frequent number of CEO's picture, dan Collusion tidak memiliki pengaruh terhadap indikasi kecurangan laporan keuangan. Sementara di Tiongkok frequent number of CEO's picture, dan Collusion terbukti berpengaruh positif terhadap indikasi kecurangan laporan keuangan. Financial Stability, nature of industry, rasionalisasi, dan CEO’s education tidak memiliki pengaruh terhadap indikasi kecurangan laporan keuangan.
Item Type: | Other |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Games; Fraud Hexagon Theory; Multiple Linear Regression Analysis |
Subjects: | H Social Sciences > HH Accounting (General) > Auditing H Social Sciences > HH Accounting (General) > Proffesional Accounting H Social Sciences > HH Accounting (General) > Performance Audit |
Depositing User: | mahmud moed mahmud |
Date Deposited: | 07 Oct 2025 04:41 |
Last Modified: | 07 Oct 2025 04:41 |
URI: | http://eprints.kwikkiangie.ac.id/id/eprint/5495 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |