Hadisurja, Catherine Natalia (2020) Pendeteksian manajemen laba: perbandingan antara discretionary revenue dan discretionary accrual: studi dalam perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018/ Catherine Natalia Hadisurja/ 30160080/ Pembimbing: Rizka Indri Arfianti. Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Jakarta.
Text (Halaman Judul)
Cover - Catherine Natalia Hadisurja - 30160080.pdf - Accepted Version Download (939kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab I - Catherine Natalia Hadisurja - 30160080.pdf - Accepted Version Download (189kB) |
|
Text (Bab 2 Kajian Pustaka)
Bab II - Catherine Natalia Hadisurja - 30160080.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (412kB) |
|
Text (Bab 3 Metode Penelitian)
Bab III - Catherine Natalia Hadisurja - 30160080.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (198kB) |
|
Text (Bab 4 Analisis dan Pembahasan)
Bab IV - Catherine Natalia Hadisurja - 30160080.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (246kB) |
|
Text (Bab 5 Simpulan dan Saran)
Bab V - Catherine Natalia Hadisurja - 30160080.pdf - Accepted Version Download (88kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka - Catherine Natalia Hadisurja - 30160080.pdf - Accepted Version Download (166kB) |
|
Text (Lampiran)
Lampiran - Catherine Natalia Hadisurja - 30160080.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text (Surat Pernyataan)
Surat Originalitas - Catherine Natalia Hadisurja - 30160080.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (82kB) |
Abstract
Laporan keuangan dibuat oleh manajemen sebagai pertanggung jawaban kepada perusahaan. Informasi laporan keuangan yang diberikan manajemen sering kali tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya karena adanya kepentingan pribadi. Tindakan yang dilakukan oleh manajemen agar laporan keuangan baik dimata investor dengan mempengaruhi laba perusahaan tersebut dikenal sebagai manajemen laba (earning management). Pada saat terjadi manajemen laba, informasi yang tersaji dalam laporan keuangan perusahaan kemungkinan memiliki asimetri informasi. Asimetri informasi yang terjadi antara pihak manajemen dengan pemilik memberikan kesempatan kepada para manajer untuk meningkatkan kinerja pada saat tertentu dengan cara meningkatkan laba. Sehingga terdapat model-model pendeteksian manajemen laba seperti Modified Jones Model, Revenue Model, dan Conditional Revenue Model. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji model mana yang lebih dapat mendeteksian manajemen laba. Pendeteksian manajemen laba merupakan teknik yang digunakan untuk mengukur manajemen laba di perusahaan. Pertama kali digunakan model akrual yang ditemukan oleh Jones (1991) dimana dikenal sebagai Jones Model. Kemudian dikembangkan oleh Dechow et al. (1995) menemukan pengukuran dengan nama Modified Jones Model. Tetapi terdapat kelemahan dalam penelitian yang dilakukan oleh Dechow et al. (1995) yang ditemukan oleh Stubben (2010) dengan membuat dua formula dalam Discretionary Revenue Model yang digunakan sebagai pengukuran manajemen laba yaitu Revenue Model dan Conditional Revenue Model. Metode penelitian yang digunakan adalah uji paired sample t-test dan uji koefisien determinasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan purposive sampling method. Sampel yang digunakan sebanyak 60 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2016 – 2018 dengan jumlah 180 data. Hasil penelitian dari uji paired sample t-test menunjukkan tingkat signifikansi Revenue Model dan Conditional Revenue Model dengan Modified Jones Model sebesar 0,000 lebih kecil dari α (0,05) artinya terdapat perbedaan residual. Sedangkan tingkat signifikansi Conditional Revenue Model dengan Revenue Model sebesar 0,740 lebih besar dari α (0,05) artinya tidak terdapat perbedaan residual. Walaupun demikian harus dilihat dari uji koefisien determinasi dengan Adjusted R 2 dalam penentukan model yang mana lebih dapat mendeteksi manajemen laba. Hasil Adjusted R 2 Modified Jones Model sebesar 6%, Revenue Model sebesar 20,7%, dan Conditional Revenue Model sebesar 21%. Dengan demikian, kesimpulan dari penelitian ini adalah Conditional Revenue Model lebih dapat mendeteksi manajemen laba dari pada Modified Jones Model dan Revenue Model. Serta Conditional Revenue Model dapat digunakan sebagai alternatif untuk mendeteksi penggunaan manajemen laba ke depannya.
Item Type: | Other |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Manajemen Laba; Modified Jones Model; Revenue Model; Conditional Revenue Model |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management H Social Sciences > HJ Public Finance |
Depositing User: | Utin Sharief Gala |
Date Deposited: | 19 Mar 2020 05:38 |
Last Modified: | 31 Mar 2020 03:20 |
URI: | http://eprints.kwikkiangie.ac.id/id/eprint/25 |
Actions (login required)
View Item |