Juliani, Yesika (2017) Studi Interaksionisme Simbolik Gaya Hidup Pria Metroseksual Pada Tiga Mahasiswa Jakarta / Yesika Juliani / 68130211 / Pembimbing : Deavvy M.R.Y Johassan. Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Jakarta.
Text
HALAMAN JUDUL.pdf - Published Version Download (2MB) |
|
Text
Bab I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (645kB) |
|
Text
BAB II KAJIAN PUSTAKA.pdf - Published Version Download (928kB) |
|
Text
BAB III METODE PENELITIAN.pdf - Published Version Download (753kB) |
|
Text
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN (CLOSED).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
BAB V SIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version Download (525kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (743kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text
PERNYATAAN ORIGINALITAS.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (655kB) |
|
Text
RESUME.pdf - Published Version Download (808kB) |
Abstract
Tren pria metroseksual yang identik dengan pria yang peduli penampilan, dulunya dilakoni oleh para eksekutif muda dan selebriti. Kini remaja terutama pada mahasiswapun turut menggandrunginya. Disini peneliti ingin mengkaji konsep pikiran, diri dan masyarakat dalam diri pria metroseksual pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep pikiran, diri dan masyarakat pria metroseksual pada mahasiswa. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Interaksi Simbolik George Herbert Mead yang memiliki 3 konsep utama yaitu pikiran, diri dan masyarakat. Teori ini meyakini bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh simbol yang diberikan oleh orang lain, demikian pula perilaku orang tersebut. Melalui isyarat berupa simbol, seseorang dapat mengutarakan perasaan dan pikirannya dan sebaliknya seseorang dapat membaca simbol yang diutarakan oleh orang lain. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma interpertif. Subjek penelitian ini adalah mereka mahasiswa yang berkuliah di Jakarta, dengan rentang usia 18- 23 tahun, berasal dari Jakarta maupun luar Jakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipan pengamat dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Huberman. Hasil yang didapat bahwa ketiga informan memilih menjalani gaya hidup pria metroseksual bermula dari lingkungan sekitar mereka. Mulai dari gaya hidup yang dilihat dari media sosial yang mereka miliki seperti Instagram. Mereka mulai melihat adanya tren pria perkotaan yang menjadi tolak ukur untuk dianggap trendy. Kesimpulan yang didapat adalah, konsep pikiran ketiga informan terbentuk oleh gaya hidup. Mereka menjadi tertarik mencoba gaya hidup barunya. Kemudian konsep diri informan yaitu dengan melakukan perawatan tubuh dan menggunakan barang mewah agar terpuaskan keinginan mereka. Terakhir konsep masyarakat informan, lingkungan sekitar informan memberikan respon positif atas penampilan mereka. Respon positif tersebut akan kembali kekonsep pikiran dan menjadi motivasi informan untuk terus berkembang.
Item Type: | Other |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Metroseksual; Interaksi Sosial; Gaya Hidup |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BH Aesthetics H Social Sciences > HE Communications Science > Cultural Studies H Social Sciences > HE Communications Science > Social Interaction H Social Sciences > HE Communications Science > Social Media |
Depositing User: | mahmud moed mahmud |
Date Deposited: | 30 Apr 2021 01:19 |
Last Modified: | 30 Apr 2021 01:19 |
URI: | http://eprints.kwikkiangie.ac.id/id/eprint/1783 |
Actions (login required)
View Item |