Interpretasi Cinta Dalam Lirik Lagu “Jatuh Cinta Itu Biasa Saja” dan Lirik Lagu “Cinta Melulu” Karya Grup Band Efek Rumah Kaca Melalui Analisa Semiotika Charles William Morris / Devira Dwi Nanda / 69130320 / Pembimbing: Dyah Nurul Maliki

Nanda, Devira Dwi (2017) Interpretasi Cinta Dalam Lirik Lagu “Jatuh Cinta Itu Biasa Saja” dan Lirik Lagu “Cinta Melulu” Karya Grup Band Efek Rumah Kaca Melalui Analisa Semiotika Charles William Morris / Devira Dwi Nanda / 69130320 / Pembimbing: Dyah Nurul Maliki. Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Jakarta.

[img] Text (Halaman Judul)
awal.pdf - Published Version

Download (2MB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB I.pdf - Published Version

Download (883kB)
[img] Text (Bab 2 Kajian Pustaka)
BAB II.pdf - Published Version

Download (923kB)
[img] Text (Bab 3 Metode Penelitian)
BAB III.pdf - Published Version

Download (660kB)
[img] Text (Bab 4 Hasil Analisis dan Pembahasan)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text (Bab 5 Kesimpulan dan Saran)
BAB V.pdf - Published Version

Download (651kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (781kB)
[img] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf - Published Version

Download (12MB)
[img] Text (Pernyataan Originalitas)
original.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text (Resume)
RESUME.pdf - Published Version

Download (945kB)

Abstract

Lagu cinta yang biasanya disajikan oleh grup band yang ada pada saat sekarang ini lebih sering memaknai makna cinta dengan cara yang berlebihan. Cinta dianggap sebagai sesuatu yang terlalu diagung-agungkan. Nuansa yang berbeda diberikan oleh grup band Efek Rumah Kaca pada warna musik serta lirik lagunya. Seperti dalam album pertama mereka yang bernama “Efek Rumah Kaca” lagu-lagu seperti “Jatuh Cinta Itu Biasa Saja” dan “Cinta Melulu” merupakan lagu cinta yang memiliki makna yang berbeda jika dibandingkan dengan kebanyakan lagu cinta yang ada di Indonesia pada umumnya. Teori yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotika Charles William Morris. Kajian semiotika Morris dapat dibedakan ke dalam tiga cabang penyelidikan yakni sintaksis, semantik, dan pragmatik. Sintaksis merupakan suatu cabang penyelidikan semiotika yang mengkaji hubungan formal di antara satu tanda-tanda yang lain. Semantik merupakan suatu cabang penyelidikan semiotika yang mempelajari hubungan di antara tanda-tanda sebelum digunakan dalam tuturan tertentu dan pragmatik secara khusus berurusan dengan aspek-aspek komunikasi, khususnya fungsi-fungsi situasional yang melatari tuturan. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif-interpretif. Pendekatan interpretif memfokuskan pada sifat subjektif dari social world dan berusaha memahaminya dari kerangka berpikir objek yang sedang dipelajarinya. Pada penelitian ini, peneliti juga menganalisa dengan menggunakan tiga aspek, yaitu aspek sintaksis, aspek semantik, dan aspek pragmatik. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, aspek sintaksis pada lirik lagu “Jatuh Cinta Itu Biasa Saja” kebanyakan terdapat unsur subjek (S), predikat (P) dan keterangan (Ket) sedangkan dalam lirik lagu “Cinta Melulu” pada aspek sintaksis kebanyakan terdapat unsur objek (O) dan keterangan (Ket). Kemudian pada aspek semantik dalam lirik lagu “Jatuh Cinta Itu Biasa Saja” menggambarkan pada saat sedang merasakan jatuh cinta untuk tidak berlebihan dan dalam lirik lagu “Cinta Melulu” seperti suatu bentuk protes penulis lagu kepada pelaku industri musik. Selanjutnya dalam aspek pragmatik lagu “Jatuh Cinta Itu Biasa Saja” grup band Efek Rumah Kaca ingin menyampaikan pesan kepada para pendengarnya agar bisa mengekspresikan perasaan cinta dengan sewajarnya dan aspek pragmatik dalam lirik lagu “Cinta Melulu” grup band Efek Rumah Kaca ingin menyampaikan kritikan kepada para pelaku industri musik yang hanya membuat lagu yang bertemakan cinta saja. Dapat disimpulkan interpretasi cinta pada aspek sintaksis pada kedua lagu cinta karya grup band Efek Rumah Kaca, cinta bisa menjadi sebuah subjek, predikat, dan objek tergantung bagaimana konteksnya. Pada aspek semantik, makna cinta lebih kepada penggambaran atau pengambilan sikap yang dilakukan ketika seseorang sedang merasakan perasaan suka atau menjalin suatu hubungan percintaan. Pada aspek pragmatik, cinta lebih kepada pesan yang ingin disampaikan pengujar kepada para khalayak untuk bisa saling memahami. Dengan demikian interpretasi cinta tidak hanya hubungan untuk jalinan kasih, namun lebih luas lagi tidak hanya ditujukan untuk pasangan saja.

Item Type: Other
Uncontrolled Keywords: Semiotika; Industri Musik
Subjects: H Social Sciences > HE Communications Science > Broadcasting
M Music and Books on Music > M Music
H Social Sciences > HE Communications Science > Semiotics
Depositing User: bambang bonk jatmiko
Date Deposited: 05 Jan 2022 07:41
Last Modified: 05 Jan 2022 07:41
URI: http://eprints.kwikkiangie.ac.id/id/eprint/2447

Actions (login required)

View Item View Item