Representasi Queer Pada Tokoh Freddy Mercury Dalam Film Bohemian Rhapsody / Danny Novrian Egam Adipradana / 68150589 / Pembimbing : Imam Nuraryo

Adipradana, Danny Novrian Egam (2019) Representasi Queer Pada Tokoh Freddy Mercury Dalam Film Bohemian Rhapsody / Danny Novrian Egam Adipradana / 68150589 / Pembimbing : Imam Nuraryo. Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Jakarta.

	Text 1. cover Skripsi.docx - Accepted Version Download (207kB)
Preview	Image 2. Lembaran Pengesahan.jpg - Accepted Version Download (713kB) | Preview
	Text 3. Abstrak Indonesia.docx - Accepted Version Download (9kB)
	Text 4. Abstrak Inggris.docx - Accepted Version Download (9kB)
	Text 5. Kata Pengantar.docx - Accepted Version Download (10kB)
	Text 6. Daftar Isi.docx - Accepted Version Download (8kB)
	Text 8. Bab 1 .docx - Accepted Version Download (11kB)
	Text 9. Bab 2 .docx - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (18kB)
	Text 10. Bab 3 .docx - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (11kB)
	Text 11. Bab 4.docx - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (191kB)
	Text 12. Bab 5.docx - Accepted Version Download (10kB)
	Text 13. Daftar Pustaka.docx - Accepted Version Download (19kB)
	Text 14. Daftar Lampiran.docx - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text 15. Originalitas _ Surat Pernyataan.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (69kB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran identitas sosial pada tokoh Freddy Mercury dalam film Bohemian Rhapsody. Dalam analisisnya meliputi tiga tataran konsep dari analisis semiotika John Fiske yaitu realitas, representasi, dan Ideologi yang ada. Film ini menceritakan kisah perjalanan vokalis utama dari band Queen yaitu Freddy Mercury. Penelitian ini menggunakan teori Queer yaitu teori yang berpandangan bahwa tidak ada orientasi seksual yang sifatnya natural. Artinya penyimpangan terjadi apabila adanya dukungan dari lingkungan individu tersebut. Seiring berjalannya waktu, teori Queer berkaitan juga dengan peran seorang yang mengalami penyimpangan seksual seperti lesbian, gay, bisexual, dan transgender atau yang sering dikenal masyarakat dengan istilah LGBT. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan observasi film dan wawancara. Observasi film dilakukan untuk mencatat rangkuman dari film tersebut agar informasi yang didapat, bisa dikembangkan lebih akurat dan terstruktur. Peneliti juga melakukan wawancara kepada beberapa informan seperti psikolog, pengamat film, dan pengamat musik. Dari hasil penelitian, kehidupan Freddy Mercury dalam film tersebut dianggap sebagai suatu penyimpangan sosial, dimana dirinya terjebak dalam lingkungan yang negatif dan melanggar norma - norma agama. Penyimpangan sosial tersebut antara lain mengkonsumsi obat - obatan terlarang, hedonisme, seks bebas, dan menjadi salah satu anggota komunitas gay. Pada akhirnya, Freddy Mercury terkena penyakit HIV / AIDS. Tataran realitas Freddy Mercury terlihat dari cara berpakaian, gestur tubuh, ekspresi, perilaku, dan lingkungan disekitarnya. Kemudian representasi Freddy Mercury dengan alur cerita yang baik, teknik editing dari orang yang profesional dibidangnya, musik soundtrack yang memperkuat kisah hidup dari seorang Freddy Mercury. Serta Ideologi oleh para ahli yang dapat menjelaskan kehidupan dari seorang Freddy Mercury dalam film ini. Kesimpulannya adalah dari sisi Realitas, gerakan dan ekspresi yang ditampilkan oleh Freddy Mercury juga mencerminkan bahwa dirinya memiliki identitas diri yang menyimpang. Dikatakan menyimpang berarti ada pengaruh eksternal dalam kehidupannya. Kemudian dari sisi Representasi, bahwa film ini tidaklah sempurna karena ada ketidaksesuaian jalan cerita kehidupan Freddy Mercury dan bahkan beberapa scene dalam film tersebut di lebih - lebihkan oleh produser film tersebut. Selanjutnya dari sisi Ideologi. Ideologi yang digambarkan oleh seorang Freddy Mercury yaitu bahwa seseorang yang memiliki penyimpangan seksual seringkali dipandang sebelah mata. Dikatakan sebelah mata karena seseorang yang melakukan hal tersebut sudah melanggar norma - norma yang ada. Oleh karena itu, komunitas LGBT sering mendapatkan pro & kontra di kalangan masyarakat.

Actions (login required)

View Item